Oleh :
Wa ode Mulhidar ( N1A4 14 137)
Kelompok : 3
Kata Pengantar
Semua
orang pasti memiliki imajinasi, suatu bayang- bayang yang ada dalam pikiran.
Imajinasi adalah gambaran, kesan, bayang- bayang atau apa yang ada dalam
pikiran ketika kita membayangkan atau
mengingat sesuatu. Imajinasi sering dirasakan seseorang saat membayangkan
sesuatu yang ia inginkan. Imaji biasa
berupa gambaran visual, suara, bau,
rasa, atau gabungan dari semua
penginderaan itu, misalnya ketika seseorang membayangkan hal hal yang ia
ingin rasakan. Maka seakan-akan kepala
secara otomatis akan hadir suatu
gambaran tersebuat seperti kenyataan.
Imaji bukanlah gambaran kosong atau angan- angan tanpa isi. Imaji
mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat,
didengar dan dirasakan.Seseorang mengembangkan
sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai Dalam pikiran, ia dapat
mengembangkan sesuatu dari ciptaan Tuhan dalam pikirannya dengan tujuan
mengembangkan sesuatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda atau pikiran
yang terkintas dalam benak.
IMAJI
Sebuah film drama yang berdurasi
04 menit,56 detik yang menceritakan gambaran atau bayang- bayang serta kesan yang ada dalam pikiran. Film
tersebut berkisahkan ketika seseorang bersyukur akan nikmat Allah SWT yang di
berikan kepadanya.“Dia bisa hidup di dunia dan dapat menggambarkan kejeniusan, kewibawaan dan keberanian yang
membuat dirinya merasa berjiwa. Ucapan
trimakasih kepada cermin,,karena refleksinya
telah menyadarkan wajahnya yang terkadang terlupakan. Ucapan syukur akan
kedua tangan yang diberikan oleh Allah SWT sehingga ia bisa menyisir,
mengharumkan setiap ucapannya.
Kehadiran sahabat
yang membuatnya selalu berpijak dan mengundang sebuah kebahagiaan serta
membantu menggenggam permasalahan- permasalahan dunia. Asah dan hati selalu
terjaga seperti pensil yang selalu ditajamkan, tidak seperti keputus asaan yang terlihat diwajah mereka yang selalu
melihat kebawah, peranya adalah melengkapi harapan mereka diatas kertas dan merubahnya menjadi sebuah senyuman.
Tetapi inilah takdir, inilah Dia apa adanya dengan tangan
dan kaki yang tak bernyawa hanya mulut yang dapat menggenggam dan otak yang
berjalan. Sahabat,,!! merekalah bukti bahwa harapan itu masi ada….’’ Ia masi bisa berjalan, menyisir. Namun, itu
semua hanya ada didalam IMAJINASIKU.
PENUTUP
Sebagai kesimpulan yaitu, sebuah kisah yang menceritakan
tentang seseorang yang memiliki kekurangan, dan memiliki semngat hidup yang
kuat yaitu ingin menjadi seseorang yang sempurna walaupun itu hanya dalam
IMAJInasi.
No comments:
Post a Comment