Nama
: Dwi Ris Ayuningsih
Haris
Stambuk
: N1A414121
Judul
ANGKA EMPAT BERUJUNG MAUT
Dalam Penulisan
kali ini, penulis ingin menceritakan sebuah kisah yang berasal dari film
pendek. Walaupun penulisan kali ini baru tahap awal, tetapi penulis yakin
dengan keteguhan dan rasa percaya diri, akan menghasilkan karya yang baik. Tak
lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah penulisan
kolom artikel yang telah memotivasi hingga penulis bisa menghasilkan karya
sebuah tulisan.
Pembahasan pada film pendek yang berjudul TWO & TWO
yang berdurasi 6 menit 51 detik ini, mungkin memberikan tanya pada pembaca apa
makna dari film ini, karena kebiasaan masyarakat pada umunya kurang merespon baik,
tentang film yang berdurasi pendek ini, karena sebabnya memberikan rasa
penasaran yang tinggi bagi yang menonton. Film ini menceritakan tentang lingkup sekolah yang
dimana kita ketahui bahwa Sekolah
merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, sekolah merupakan tempat kita
memperoleh berbagai ilmu pengetahuan. Di Sekolah juga kita mendapatkan teman
dan bersosialisasi dengan orang lain. Tetapi lain halnya dengan film ini,
dimana penulis telah melihat dan memahami apa makna yang terkandung dari film
tersebut, dan barulah penulis bisa mendapatkan hasil dari menyimak film tadi yang
menurut penulis merupakan poin penting yang terdapat dalam film TWO & TWO yaitu ;
1.
Kepala Sekolah
Di dalam film ini Kepala Sekolah yang memberikan
informasi dan perubahan tentang tata tertib yang berlaku di sekolah dan harus
ditaati dan dilaksanakan.
2.
Siswa laki-laki
Di dalam satu kelas ini terdapat beberapa anak
laki-laki yang dimana pada film ini, siswa ini
menggambarkan siswa yang disiplin dan taat akan peraturan dan juga patuh
pada gurunya, siswa di film ini sama seperti pada siswa pada umumnya, yang
dimana menerima pelajaran dari guru .
3.
Guru
Guru di film ini menerapkan kepada siswa untuk
selalu menaati peraturan yang berlaku di sekolah dan juga menegaskan kepada
siswa untuk mendengarkan arahan dari guru maupun dari Kepala Sekolah.
4.
3 siswa terbaik
3 siswa terbaik di film ini menceritakan bahwa
mereka sangat menaati peraturan yang ada di sekolah dan juga mengikuti arahan
baik kepala sekolah maupun dari bapak gurunya.
Ø Berikut
sinopsis cerita yang bisa penulis ceritakan
dari film TWO & TWO.
Di mulai di pagi hari dimana para siswa berkumpul
di dalam ruang kelas dan melakukan aktivitas
saling bergurau, berbincang dengan
teman sekelasnya, sambil menunggu guru datang, dan ketika para siswa lagi asyik
berbicara seketika pintu terbuka menandakan guru telah datang dan seketika pula
para siswa berdiri secara serentak dan kelaspun menjadi hening tanpa suara.
Sementara pak guru menuju meja guru dan siswa tidak diperkenankan duduk, tetapi
tetap berdiri. Terlihat pak guru mengamati jam tangannya melihat waktu, dan
sementara itu terdengar dari sudut ruangan kelas yang keluar dari pengeras
suara (speaker). Ternyata sumber suara dari Kepala Sekolah yang
memberikan informasi bahwa ada beberapa informasi penting yang harus diketahui
oleh para siswa, dan intruksi selanjutnya akan di beritahukan oleh bapak guru,
seusai kepala sekolah menutup pesan saura, guru mengambil sebuah kapur dan
memulai menuliskan di papan tulis angka 2
+ 2 = 5 serentak ekspresi para siswa merasa kebingungan dan kelaspun ribut,
dengan suara yang keras guru menyuruh siswa untuk diam, setelah itu guru tetap
membaca 2 + 2 = 5 dan menyuruh siswa untuk mengikuti sampai
beberapa kali dengan suara yang lantang . sontak siswa yang duduk di depan berdiri
sambil mengangkat tangannya dan
mengkoreksi pernyataan dari bapak guru bahwa sanya yang benar adalah 2
+ 2 = 4 akan tetapi guru malah memberi tahu bahwa tidak ada yang perlu
dipertanyakan dan melarang siswa untuk berfikir yang tidak penting dan menyuruh
siswa itu duduk kembali dan diam. Kemudian guru mengarahkan para siswa untuk
mengeluarkan buku catatan untuk menuliskan
2 + 2 = 5 pada saat guru berbicara ada seorang sisswa berdiri
karena ia merasa apa yang dikatakan oleh gurunya itu tidak benar, siswa itu
langsung mengucapkan bahwa sanya hasil 2 + 2 = 4 bukan 5.
Siswa itupun merasa tidak menerima pernyataan
dari pak gurunya ia terus menanyakan dan tidak menerimnya, kemudian guru
menunjuk siswa dengan sangat marah dan memerintahkan siswa tersebut untuk
meninggalkan tempat sebelum gurunya kembali, ternyata pada saat itu bapak guru
memanggil 3 siswa terbaik dan guru itu menanyakan hal yang sama yaitu tentang
pernyataan 2 + 2 = 5 dan serentak ketiga siswa itu menjawab 2 +
2 = 5 sama persis apa yang di
berikan oleh bapak guru tadi.dan siswa pun disuruh naik kedepan kelas untuk
menuliskan kembali di papan tulis apa yang menajadi jawaban yang menurutnya
benar. Dan mulailah siswa itu menullis dengan sedikit ketakutan melihat tatapan
gurunya dan juga ke 3 siswa yang ada di depannya yang ingin menerkamnya, akan tetapi
iya tetap teguh dengan pendiriannya dan memberanikan diri untuk menghapus angka 5 menjadi angka 4 setelah itu siswa membalikkan badan menghadap
ke 3 siswa yang semnetara berdiri etpat dihadapannya sambil mngacungkan senjata yang bersiap
menembak, seketika pula peluru menembus dada seorang siswa tadi dan darahnya
muncrat hingga kepapan tulis mengalir diantara angka 4 . Dan kemudian
pak guru mnyuruh ke 3 siswa itu untuk membawa siswa yang ditembak tadi untuk
keluar dari kelas. Ekspresi para siswa langsung berubah, syok dan merasa
ketakutan. Dengan muka tanpa bersalah guru itu lalu menghapu darah yang ada di
papan tulis dan menuliskan kembali 2 + 2 = 5
dan menyuuruh siswa untuk
membaca dengan suara yang keras berkali-kali sampai pada akhirnya guru menyuruh
para siswa untuk menulis di buku catatan tentang 2 + 2 = 5 dan
terlihat tanpa sepengetahuan oleh gurunya ada seorang siswa yang menuliskan di
dalam bukunya 2 + 2 = 5 akan tetapi siswa itu menyoret angka 5 dengan mengganti angka 4.
simpulan
hikma yang terkandung dari cerita diatas bahwa
sanya ketika kita merasa, apa yang kita lakukan itu benar dan bisa dibuktikan
kebenarannya selagi kita mampu bertanggung jawab atas kebenaran yang kita
ucapkan, tidak ada yang bisa menghalangi sekalipun harus berhujung darah atau
nyawa. Seperti yang dilakukan pada siswa daitas iya tetap teguh memperthankan
yang iya anggap benar walaupun konsekuensinya
harus mati tertembak.
No comments:
Post a Comment