Penulis Indonesia yang mendunia

Penulis Indonesia yang mendunia

TUGAS PENULISAN "PEREMPUAN PEMARAH DAN PEMALAS"

Thursday 5 November 2015





NAMA     ; SAFIA D. TARIN ELLY
STAMBUK ; N1A4 14 031



PEREMPUAN PEMARAH DAN PEMALAS

    Setiap orang dilahirkan dengan karakternya masing-masing. Karakter dapat digambarkan sebagai sifat manusia yang berbeda-beda, mulai dari sifat pemarah, pemalas, penyayang, pendendam, dan lain sebagainya. Sifat pemarah dan pemalas termasuk sebagai salah satu dari kecenderungan-kecenderungan atau passion yang ada didalam diri manusia. Dari kecenderungan-kecenderungan  tersebut terdapat beberapa sifat lain seperti sifat kasihsayang, cinta, rindu hingga menjadi suatu kemalasan yang kemudian menimbulkan amarah. Secara moral atau manusiawi, bahwa kecenderungan diatur oleh akal budi seseorang itu sendiri. Emosi dan perasaan dapat diangkat kedalam kebajikan atau dapat dirusakkan oleh kebiasaan buruk seperti sifat pemarah dan pemalas. Dengan demikian, kemarahan dan kemalasan seseorang sebenarnya tidak dapat langsung dikatakan sebagai sesuatu yang salah, namun jika hal itu tidak dikendalikan oleh akal budi dan menjadi kebiasaan buruk, itu dapat dikatakan sesuatu yang salah secara moral. Suatu kemarahan yang masih dapat diterima secara moral adalah kemarahan orang tua dalam mendidik anaknya, jika si anak berbuat kesalahan yang disengaja. Dalam hal ini, orang tua berhak marah, namun tidak boleh sampai kehilangan kendali.
Kemalasan adalah musuh kreativitas. Jika kita malas, maka sulit untuk kita bisa mencapai hal-hal yang berarti. Kita mungkin sering kali menunda-nuda sesuatu, atau bahkan jika kita melakukannya, kita melakukan dengan setengah hati, sehingga hasil berkualitas tinggi tidak akan tercapai dengan cara-cara seperti itu.
Perempuan, adalah individu utama yang lebih dominan memiliki sifat pemarah dan pemalas. Misal, ketika seorang perempuan sedang tidak ingin diganggu, tetapi kemudian salah satu temannya mengajaknya berbicara atau bercanda tetapi mood si perempuan sedang tidak bagus, maka secara spontan perempuan tersebut langsung meluapkan kemarahannya. Begitu juga dengan sifat malas, ketika seorang perempuan sudah terlanjur marah, maka disitu akan menimbulkan rasa malas yang muncul akibat kemarahan perempuan itu senidiri.



  


Sebut saja Destarina  dan Karliani, dua perempuan sekaligus bersahabatan  yang masih menduduki bangku perkuliahan ini memiliki sifat yang sangat jauh berbeda. Rambut Destarina dibaluti jilbab, sedangkan rambut Karliani dibiarkan menganga dan ditiup angin siang itu. Ditengah teriknya matahari, dua perempuan ini menuju loket pembelian tiket dengan berjalan kaki. Anehnya, mulai dari tempat menuju loket pembelian tiket hingga sampai ke stasiun kereta, dua perempuan ini terlihat sedang cukcok disepanjang jalan. Pertengkaran ini terjadi dikarenakan kemalasan Destarina yang membuat Karliani marah.
Kemarahan Karliani tidak membuat Destarina patah semangat untuk terus membujuk temannya itu agar mau mendengarkan pembicaraanya. Tetapi itulah sifat Karliani yang acuh tak acuh dengan temannya sehingga membuat perempuan ini enggan menghilangkan sifat marah pada Destarina yang terlalu malas.
Sembari menunggu datangnya kereta, dua perempuan ini mendudukki tempat duduk yang sama tetapi dengan jarak yang berjahuan. Karena rasa malas yang telah mendominasi diri Destarina, akhirnya dia memutuskan untuk menulis memo kepada temannya yang bertuliskan ‘’Cha, 10 menit lagi bangunin Aku, yah’’, dan memutuskan untuk tidur sejenak, Karliani hanya melihat sinis temannya dan membaca pesan singkat yang ditulis temannya.
Waktu terus berjalan, kereta yang ditunggu-tunggu dua perempuan ini akhirnya datang juga. Karena sifat marah yang berlebihan, Karliani pun langsung masuk kedalam kereta tanpa membangunkan temannya yang sedang tertidur pulas. Karena rasa malas yang telah menguasai dirinya, akhirnya Destarina baru terbangun tepat pukul 3;48, ketika ia mendengarkan suara-suara orang berbicara disekitarnya. Dengan tatapan yang masih buram, dia melihat disekelilingnya orang-orang yang berdiri disepanjang halte, dan lebih mengejutkan lagi, ia tidak lagi melihat temannya yang tadinya duduk bersama sekarang hanyalah sepotong surat pendek dari temannya yang berisi ‘’Woi bangun udah 10 menit, kereta kamu datang.’’ Destarina hanya diam membisu seakan kebingungan atas apa yang telah terjadi.


Dari pelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa Emosi dan perasaan dapat diangkat kedalam kebajikan atau dapat dirusakkan oleh kebiasaan buruk seperti sifat pemarah dan pemalas. Dengan demikian, kemarahan dan kemalasan seseorang sebenarnya tidak dapat langsung dikatakan sebagai sesuatu yang salah, namun jika hal itu tidak dikendalikan oleh akal budi dan menjadi kebiasaan buruk, itu dapat dikatakan sesuatu yang salah secara moral. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga, begitu juga dengan rasa malas. Berusahalah mengendalikan emosi dan jangan mau diperbudak oleh sifat malas dan sifat pemarah, karena tujuan hidup kita adalah yang paling penting. Anggaplah kemarahan dan kemalasan adalah musuh besar yang membuat kita bisa dijahui atau menjahui orang lain.



No comments:

Post a Comment