Penulis Indonesia yang mendunia

Penulis Indonesia yang mendunia

FASHION MAHASISWA FIB

Thursday 3 December 2015



FASHION MAHASISWA FIB
(Melongok Trend Fashion Mahasiswa Sastra Indonesia)

Dengan kemajuan zaman yang begitu pesat, ternyata bukan hanya teknologi  yang mampu mengubah dunia dan kehidupan masyarakat. Sadar atau tidak sadar, kita telah banyak melakukan perubahan gaya hidup untuk mengimbangi perkembangan zaman saat ini yang semakin modern dan maju. Seperti halnya mahasiswa, tentu saja sebagai kaum muda masa kini pastinya selalu update dengan gaya (style). Hal ini sangat wajar terjadi, karena jika mereka tidak update dan mengikuti perkembangan fashion saat ini maka akan dianggap kampungan.
Menjadi mahasiswa memang menyenangkan, masa dimana kita mencari jati diri yang sebenarnya, masa dimana kita beranjak menjadi dewasa. Gaya Mahasiswa tentu berbeda dengan gaya dibangku sekolah pada umumnya, baik dalam segi gaya belajar maupun dari gaya berpakaian (fashion). Saat masih dibangku sekolah, seragam di aatur oleh peraturan yang berlaku disekolah, lain halnya ketika sudah menjadi mahasiswa seragam tidak lagi diatur oleh sekolah maupun kampus.
Akhirnya dengan kebebesan berpakaian seperti ini, mahasiswa terkadang berpenampilan yang berlebihan layaknya seorang artis. Sehingga tidak jarang kita temui mahasiswa tidak bisa mengatur keuangannya, terlalu boros dan suka membeli sesuatu yang tidak begitu penting. Rela mengutang sana-sini demi untuk membeli pakaian yang lagi nge-trend. Tampaknya kenyataan ini, bukan hanya terjadi dan menggila di kota-kota besar seperti Jakarta. Di Kota Kendari pun sebagai kota kecil yang masih cukup jauh dengan Jakarta, ikut dikuasai dengan perkembangan fashion saat ini.
Tidak hanya mahasiswa-mahasiswa di Jakarta yang mengubah fungsi pakaian menjadi sesuatu yang bernilai estetika. Mahasiswa-mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari pun ternyata ikut andil. Hal itu ditampilkan dalam aneka busana ketat serta berbagai kemeja dan tas yang sering dipakai oleh mahasiswa FIB.
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, mahasiswa kini telah menjadi hamba dari gaya hidupnya sendiri, terperangkap dengan lingkaran setan konsumerisme yang terus meluas. Betapa cukup familiar  dibenak mahasiswa FIB ketika menyebut Armani, Vercase, Guess, Dolce & Gabbana.
Belum lagi mode sepatu dan tas seperti Louise Vuiton, Gucci, Prada, Nevada,Fladeo, FLD, ST Yves. Dan tidak ketinggalan pula merek parfum yang sering diburu-buru Calvin Clein, Kenzo,Coco Channel, Escada, Paris Hilton, J-lo dan Kylie Minogue dan lain-lain.
Tak terkecuali dengan  mahasiswa Sastra Indonesia. Trend tas samping dan sepatu pun menjamur bak cendawan dimusim hujan. Semuanya seolah ditampilkan untuk saling bertanding dan bahkan terkesan tak mau kalah. Sehingga trend fashion saat ini secara tidak langsung  menentukan status dan strata social seseorang.
Lalu, inikah yang disebut “mahasiswa”. Mengartikan kampus hanya sebagai tempat untuk beradu fashion,sebagai tempat trendi-trendian dan tempat tebar pesona. Sejatinya pendidikan tinggi (Universitas), merupakan ladang lahirnya kader-kader intelektual. Bukan menjadi ladang lahirnya kader-kader konsumtif dan hedonisme.
Trend Fashion memang menjadi salah satu gejala social yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Dengan adanya perkembangan tesebut tersebut telah membuat banyak orang mendirikan department store dan toko-toko fashion yang lain. Belum lagi dengan adanya internet. Tanpa disadari internet menjadi factor penentu penyebarluasan trend fashion.
Tentu saja segala informasi tentang fashion terbaru akan cepat ter-ekspos dimedia social. Sehingga memang sebagai mahasiswa sangat sulit untuk kemudian menghindar dari perkembangan trend fashion saat ini. Imbasnya pun terhadap mahasiswa, mahasiswa akhirnya memiliki kecenderungan dan kegemaran membelanjakan kiriman orang tuanya yang seharusnya dipergunakan untuk memenuhi biaya perkuliahan.
Fashion dan berpenampilan menarik itu memang penting, tapi kalau kita terlalu memaksakan dan membuang-buang uang untuk membeli pakaian terus menerus juga tidak baik. Karena, menarik itu tidak hanya dinilai dari penampilan luar tapi juga dari dalam diri kita sendiri.
Seharusnya sebagai seorang mahasiswa harus lebih giat belajar daripada suka membeli barang-barang mahal hanya untuk keperluar fashion dan sebagainya. Tampil menarik itu tidak harus dengan berpakaian mahal , tidak harus memakai pakaian yang up to date , tapi semua itu tergantung bagaiaman kita memadukan pakaian dan penampilan kita itu sendiri.



MIRIS, PUNYA GEDUNG FAKULTAS BARU TAPI (KOK) MASIH NUMPANG ?

Friday 20 November 2015


PUISI SETITIK NILA

Thursday 12 November 2015

SETITIK NILA
Oleh : Isbul Ansari


Pernah sekali..
Bukan hanya sekali
Tetapi berulang kali
Rasa dan asa membumbung 

Menyeruak rindu yang tak bersekat

Jika diizinkan kembali, akan kupintal kembali waktu itu

kupandangi wajahmu dengan penuh cinta dan kerinduan
Tetapi sadar, aku  manusia biasa. 

Kekasihmu saja tak dapat melihat wujudmu, 
Apalagi aku..
Aku hanya setitik nila 


28/10/2015

PUISI DAN UNSURNYA

Tuesday 10 November 2015


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 5 "GILA URUSAN"


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 3" HARAPAN"

Monday 9 November 2015


TUGAS PENULISAN KLP. 5 "KEPO MERAJALELA"

Thursday 5 November 2015



TUGAS PENULISAN KLP.2 "BUKU ADALAH JENDELA DUNIA"


TUGAS PENULISAN KLP.6 "PENYESALAN"


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 2 JUDUL "BUKU"



TUGAS PENULISAN KOLOMPOK 2 "BOOK"


TUGAS PENULISAN KLP.6 "SEANDAINYA"


TUGAS PENULISAN KLP.3 "SEGENGGAM HARAPAN"


TUGAS PENULISAN KLP.3 "HANYA IMAJINASI"


TUGAS PENULISAN KLP.6 "DIA DAN PENYESALANNYA"


TUGAS PENULISAN KLP.5 "TAKUT KEHILANGAN"


TUGAS PENULISAN KLP.1 "KEBENARAN YANG MEMBUNUH"


TUGAS PENULISAN KLP.2 "JADIKAN AKU BAGIAN PENTING DISISI HIDUPMU"


TUGAS PENULISAN KLP.3 "KEPOISME"



TUGAS PENULISAN KLP. 3 "KHAYALAN KEHIDUPAN"


TUGAS PENULISAN KLP. 4 "KEPERCAYAAN"

TUGAS PENULISAN KLP. 1 "KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA"



TUGAS PENULISAN KLP.4 "GENGSI AJA ATAU BANGET"


MAKALAH SASTRA LISAN MASA KINI



TUGAS PENULISAN KLP.1 "PERJUANGAN DEMI ANGKA EMPAT DISELIMUTI DARAH"



TUGAS PENULISAN KLP.4 GENGSI DALAM PERTEMANAN"


TUGAS PENULISAN "PEREMPUAN PEMARAH DAN PEMALAS"



TUGAS PENULISAN KLP.2 "SETANGKAI BUKU"

Wednesday 4 November 2015


TUGAS PENULISAN KLP.2 "ANDAIKAN BUKU DAPAT BICARA"


TUGAS PENULISAN KLP.3 "KEKUATAN IMAJINASI"


TUGAS PENULISAN KLP.2 “MENYIKAPI SEBUAH BUKU”

TUGAS PENULISAN KLP.4 Gengsi Membawa Luka .. 😢😓😞


TUGAS PENULISAN KLP. 2 "MEMBACA ADALAH JEMBATAN ILMU"

PUISI "HUJAN"


TUGAS PENULISAN KLP. 4 " SAHABAT SELALU ADA "


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 2 "NASIB BUKU MASA KINI"


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 2 "ANDAIKAN BUKU DAPAT BICARA"


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 1 "KEBENARAN BERUJUNG MAUT"


TUGAS PENULISAN KLP. 1 "KEBENARAN YANG BERUJUNG KEMATIAN"


TUGAS PENULISAN KELOMPOK 3 "IMAJINASI BELAKA"


TUGAS PENULISAN KLP. 4 "GENGSI MERUGIKAN DIRI SENDIRI"


TUGAS PENULISAN KLP. 6 "JIKA SEANDAINYA MENJADI KENYATAAN"


TUGAS PENULISAN KLP. 4 "SAHABAT SELALU ADA"


TUGAS PENULISAN KLP. 1 "ANGKA EMPAT BERUJUNG MAUT"



TUGAS PENULISAN KLP. 6 "HASIL DARI KEBURUKAN MORAL"


TUGAS PENULISAN KLP. 3 "HIDUP ADALAH ANUGRAH"


LAGU LAGI DAN LAGI

Monday 2 November 2015



TUGAS PENULISAN KELOMPOK 1 "Masih Kecil Sudah Berani Menantang"

Saturday 31 October 2015

TUGAS MUHAMMAD SYAHID
Nama   : Muhammad Syahid
Nim     : N1A414041


Judul
Masih Kecil Sudah Berani Menantang

LAGU GADIS MANIS



TEORI FORMALISME



PENGERTIAN SASTRA LISAN DAN KARYA SASTRA


ANALISIS PUISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PENDEKATAN SEMIOTIK

Thursday 29 October 2015

.

PENULIS INDONESIA YANG MENDUNIA

PENULIS INDONESIA YANG MENDUNIA

Pramoedya Ananta Toer
Siapa yang tak kenal dengan Pram, penulis yang tetap produktif meski dalam penjara. Karyanya yang luar biasa salah satunya adalah Tetralogi Pulau Buru yang ditulis oleh dirinya ditengah keterasingan ketika menjadi tahanan politik di Pulau Buru selama 10 tahun. Pram telah menghasilkan lebih dari 50 buku dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Prestasinya sebagai sastrawan kebanggaan Indonesia membuatnya diganjar dengan berbagai penghargaan internasional seperti Fredom to Write Award dari PEN American Center, penghargaan dari The Fund for Free Expression, Wertheim Award, Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeet Singh Prize dan masih banyak lagi.