STAMBUK : N1A4 14 079
MATAKULIAH
: PENULISAN KOLOM ARTIKEL
TERLAMBAT UNTUK MENYESAL
“Penyesalan selalu
datang terlambat”, kata-kata ini seakan sudah menjadi hukum yang disepakati
bersama. Jarang sekali pendapat “sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tak
berguna” bisa diejawantahkan. Hal ini bisa terjadi karena kita belum bisa
menyeimbangkan tiga perangkat penting yang dianugerahkan Allah kepada kita :
akal, perasaan dan kecerdasan spiritual. Tiga komponen ini adalah satu kesatuan
yang tak mungkin dipisahkan.
Sulit
sekali memang ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan atau pilihan, kita
“bertanya” dengan apik kepada ketiga komponen yang kita miliki tersebut.
Terkadang, perasaan lebih dominan hingga akal terkalahkan. Jadilah keputusan
yang dibuat jauh dari cara pandang secara umum. Atau sebaliknya, akal lebih
menguasai hingga kita jadi seorang makhluk yang tak punya rasa empati. Lebih
parah lagi ketika kita sama sekali tidak melirik pada kecerdasan spiritual yang
kita punyai, dan kitapun tidak terlalu cerdas untuk yang satu ini.
“SEANDAINYA” , film yang menjadi tugas
matakuliah Penulisan Kolom Artikel ini
bercerita tentang penyesalan seorang remaja, sebut saja Jono namanya. Film ini
menceritakan kenakalan Jono ketika masih remaja dulu, ketika masih duduk
dibangkus SMA. Dimasa remajanya, Jono menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang
merugikan dirinya sendiri seperti merokok, memalak teman, sampai membuat
keributan di kelas, ia lupa akan kewajibannya sebagai seorang pelajar yang harus menuntut ilmu.
Seringkali Ia ditegur oleh gurunya, akan tetapi Ia tidak menghiraukannya.
Ia
rela bolos sekolah demi kesenangannya diluar, Ia tidak memikirkan masa depannya
kelak. Ditahun terakhir sekolah, Ia dinyatakan tidak lulus. Melihat
teman-temanya yang bergembira saat itu atas kelulusan mereka, dan Ia yang tidak
lulus. Ia mulai terpikir dengan hal-hal yang dilakukannya dulu, nasehat yang
diberikan gurunya dan hanya diabaikan layaknya angin lewat. Ia mulai sadar
bahwa masa remajanya terbuang percuma dengan hal-hal yang tidak berguna, yang malah merugikan dirinya sendiri. Karna
himpitan ekonomi, Ia tidak lagi mampu dibiayai oleh orang tuanya. Seiring
berjalannya waktu Ia mejadi seorang pemulung. Dia menyesal, kenapa tidak
bersungguh-sungguh ketika menuntut ilmu dulu. Dan akhirnya hanya penyesalan
yang Ia dapatkan.
Penyesalan datang terlambat, penyesalan selalu datang terlambat,
begitu kata orang-orang. Setiap dari kita pasti pernah menyesal. Tak sedikit
diantara kita yang hidupnya masih terpaku dan terbayang pada kenangan-kenangan
dan penyesalan di masa lalu.
Salahkah jika kita berharap masa lalu kita bisa diubah? Tentu saja tidak. Kita menyesal karena kita menyadari bahwa kita dulu salah. Kita jadi mendapatkan pembelajaran berharga ketika kita menyesal.
Salahkah jika kita berharap masa lalu kita bisa diubah? Tentu saja tidak. Kita menyesal karena kita menyadari bahwa kita dulu salah. Kita jadi mendapatkan pembelajaran berharga ketika kita menyesal.
Salah satu hikmah positif yang bisa kita petik ketika kita
menyesal adalah kita menjadi tahu dan sadar sepenuhnya bahwa kita dulu pernah
salah. Orang yang sukses itu bukanlah orang yang tidak pernah salah, melainkan
orang sukses adalah orang yang pernah salah dan mau belajar dari pengalaman
salah itu.
Jadi
hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita menyesali masa lalu adalah
bersyukur.Tuhan sudah berfirman “bersyukur akan menambah nikmat yang kita
dapatkan”. Demikian halnya ketika kita menyesal, lalu kita
bersyukur, mudah-mudahan nikmat yang ada di dalam kehidupan kita ini akan
semakin terasa dan kita bisa punya jiwa yang lebih tenang.
No comments:
Post a Comment